Sabtu, 09 April 2016
TEKNIK DAN PRINSIP KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN DAN PMBELAJARAN
2.1 TEKNIK-TEKNIK
KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Menurut
Uchyana (1984)teknik komunikasi
terdiri atas:
1. Komunikasi
informatif
Suatu
pesan yang disampiakan pada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru
yang diketahuainya.
2. Komunikasi
persuasif
Proses
mempengaruhi sikap, pandangan atau perilaku seseoramg dalam bentuk kegiatan
membujuk, mengajak sehingga ia melakukan dengan kesadaran hati.
3. Komunikasi
instruktif
Komunikasi
yang mengandung ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehimgga
orang-orang yang di jadikan sasaran melakukan sesuatu secara terpaka, karena
takut akibatnya.
Pendidik
memiliki tanggung jawab penuh atas pengelolaan peroses belajar mengajar. Ada
dua kegiatan pokok yang harus di laksanakan oleh para guru yaitu:
1. Mempersiapkan
diri dan unsur-unsur lainnya yang akan di libatkan dalam peroses belajar
mengajar.
2. Mengoperasikan
hal-hal yang sudah di persiapkan dengan memperhatiakan variasi dan
pengembangan.
Atas
dasar pemikiran tersebut, maka pada bagian ini pengelolaan proses belajar mengajar akan ditinjau dari dua
pendekatan.
a. Pendekatan
konseptual
Pendekata
konseptual adalah kegiatan pengelolaan yang berkaitan dengan penyusunan
rancangan belajar mengajar (pembelajaran). Rancangan pembelajaran tersebut
semestinya terdiri dari 3 aspek, yaitu tujuan pembelajaran (intruksional),
kegiatan belajar mengajar dan penilaian.
b. Pendekatan
Operasional
Tindak
lanjut dari pendekatan konseptual dalam peroses belajar mengajar adalah pengoperasian
rancangan pembelajaran dalam bentuk kegiatan nyata di dalam kelas.
2.2 PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan
defininisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang
di kembangkan oleh masing-masing pakar
Terdapat 12 prinsik komunikasi yang dikatakan
sebagai penjabarab lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu:
1) Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi
adalah suatu yang bersifat dinamis, silkular,dan tidak berakhir pada suatu
titik, tetapi terus berkelanjutan. Seperti di katakan S, sanne K. Lenger, adalah kebutuhan simbolis atau penggunaan
lambang.
Lambang atau simbol adalah suatun yang digunakan
untuk menunjukan sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok
orang.
2) Setiap
Perilaku Mempunyai Potensi kmomunikasi
Setiap orang
tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
3) Komunikasi Punya Dimensi isi dan hubungan
Setiap
pesan komunikasi mempunyai dimnsi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita
bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada di antara pihak-pihak yang melakukan
peroses komunikasi.
4) Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai
tingkat kesengajaan
Setiap tindakan
komunikasi yang dilakukan oleh sdeseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan,
sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul di sengaja.
Komunikasi dilakukan
dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang itdak di sengaja sama
sekali hingga komunikasi yang benar-benar di rencanakan dan di sadari.
Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi.
5) Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan
waktu
Pesan komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak komunikasi baik secara verbal maupun non-verbal di
sesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa
pesan itu di kirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6) Komunikasi melibatkan prediksi peserta
komunikasi
Tidak dapat dibayangkan
jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di
masyarakat. Ketika orang-orang berkomunikasi mereka meramalkan efek prilaku
komunikasi mereka. Dengan kata lain komunikasi juga terikat oleh aturan
tatakrama.
7) Komunikasi itu bersifat sistematis
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal
yang di pengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan
pendidikan bagaimana seseorang berkomunikasi.
8) Semakin mirip latar belakang sosial budaya
semakin efektiplah komunikasi
Komunikasi yang efektip adalah komunikasi yang
hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang
berkomunikasi).
9) Komunikasi bersipat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak
berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa
pesan yang dikirimkan itu diterima dan mengerti.
10) Komunikasi bersipat prosesual, dinamis dan
transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah
sebuah peroses adalah komunikasi itu dinami dan transaksional. Ada proses
saling memberi dan menerima informasi di antara pihak-pihak yang melakukan
komunikasi.
11) Komunkasi bersifat irreversible
Setiap orang melakukan proses komunikasi tidak dapat
mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang di
kirimkan. Komunikasi tidak dapat di tarik kembali, jika seseorang sudah berkata
menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada
diri orang lain tersebut.
12) Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan
berbagai masalah
Komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak pesoalan dan konflik antar
manusia di sebabkan oleh masalah komunikasi.
2.2.1 Prisif komunikasi efektif dalam meningkatkan
minat belajar anak
1) Guru
memberi kebebasan anak untuk berkreasi, anak terpacu untuk membuat karya unuik.
2) Guru
menerima berbagai jawaban anak terhadap pertanyaan tertentu, anak belajar
berpikir luas.
3) Guru
menerangkan materi dengan sudut pandang yang unik, anak terpacu rasa ingin
tahu.
4) Guru
memberikan penjelasan awal secara jelas sebelum anak memulai pekerjaannya, anak
mendapat pengetahuan awal secara efektif.
5) Guru
menggunakan alat peraga, anak mempunyai modal pengetahuan awal yang lebih
terbayang.
6) Guru
menerangkan dengan eksperimen, anak terpacu rasa ingin tahunya dan belajar
mengamati terjadinya suatu fenomena.
7) Guru
memberikan ulasan dan kesimpulan terhadap apa yang di kerjakan anak, anak
memahami maksud pekerjaan dan berpikir secara utuh.
8) Guru
mengaitkan isi cerit dengan fenomena yang pernah di lihat anak, anak belajar
berpikir mengaitkan hal dengan hal lain.
9) Guru
memberikan kesempatan anak untuk brcerita, anak belajar mengungkapkan gagasan
secara lebih terstruktur.
10) Guru membimbing anak tampil di depan forum, anak
belajar berani berkreasi di depan orang banyak.
11) Gurun melakukan pendampingan secara pribadi
kepada anak, anak memiliki keamanaa psikologis untuk berkreasi.
12) Guru melayani pertanyaan-pertanyaan anak, anak
nyaman untuk berpendapat dan terpuaskan rasa ingin tahunya.
13) Guru memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba lagi, anak belajar
menyelesaikan pekerjaan dengan berbagai inovasi baru.
14) Guru menjalin kedekatan, anak memiliki rasa aman
secara psikologis untuk berkreasi.
15) Guru melibatkan anak secara efektif dalam
belajar, anak merasa ikut memiliki dan tumbuh minat belajarnya.
16) Guru melibatkan diri dalam kegiatan anak, anak
lebih bersemangat dalam berkreasi.
17) Guru menciptakan suasana menyenangkan, anak
menyenangi dan memiliki materi dan memiliki kepuasan pribadi dalam berkreasi.
18) Guru menciptakan suasana bersemangat dalam
belajar, anak lebih bermotivasi.
2.2.2 Prinsip-prinsip komunikasi Efektif
a. Prinsip pertama: respect
Prinsip pertama adalah
mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu
yang akan menjadi sasaran pesan yang di sampaikan. Guru di tuntut dapat
memahami bahwa ia harus bisa menghargai setiap siswa yang di hadapinya.
b. Prinsip kedua: emphaty
Empati adalah kemampuan
kita untuk menenmpatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang di hadapi oleh
orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sifat empati adalah
kemammpuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita
untuk dapat menyampaikan pesan (masage)
dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver)
c. Prinsip ketiga: audible
Prinsip audible berarti adalah dapat didengarkan
atau dimengerti dengan baik. Berbeda dengan prinsip yang kedua.
d. Prinsip keempat: clarity
Prinsip
clarity adalah kejelasan dari isi pesan supaya tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai macam penafsiran, clarity dapat pula berarti
keterbukaan dan transparasi.
e. Prinsip kelima: Humble
Prinsip
kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap
ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita
miliki.
Komunikasi
yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan.
Langganan:
Postingan (Atom)