REMAJA DI SIMPANG JALAN
Derasnya arus informasi di zaman modern ternyata tidak
hanya memberi dampak positif berupa luasnya pengetahu-an, tetapi juga
menimbulkan masalah berupa mundurnya moral di kalangan generasi muda.
Dewasa ini,kasus narkoba dan obat-obatan berbahaya lain, kasusnya
semakin meningkat. Terhitung sejak 2004- Maret 2009, tercatat ada 101.016 kasus
di Mabes POLRI (Kompas.com, 2 juni 2009).
Di wilayah Jawa Barat, pada 2007 terungkapada 1.270 kasus. Selang
setahun, angka ini naik sebesar 170% menjadi 3.463 kasus (Pikiran Rakyat, 21
Desember 2009). Bandung sebagai kota besar yang terbuka terhadap berbagai
pengaruh gaya hidup dan informasi, berpotensi menjadi salah satu wilayah dengan
kasus penyalahgunaan narkoba.
Kebanyakan pengguna narkoba adalah generasi muda. Terbukti, 40% koban
narkoba di bandung adalah pelajar. Ada banyak hal yg menyebabkan remaja mudah
terperosok kedalam penyalahgunaan narkotika. Di antaranya adalah pikiran remaja
masih labil kaerna masih masa pencarian jati diri. Ini menuntut remaja untuk
mencari apa yang unik dari dirinya sekaligus timbul keinginan besar untuk di
terima oleh lingkungan di luar lingkungan keluarga. Walhasil, mereka menjadi
mudah ikut apa kata teman-temannya.
Selain itu, pda masa peralihan ada tuntutan dari dalam diri remaja untuk
menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, namun disisi lain ada aturan orangtua yang harus di patuhi.
Artinya, di satu sisi merka ingin melepaskan diri dari aturan, disisi lain
merka sadar bahwa mereka masih tergantung kepada orangtua.
Umumnya remaja masih belum ppunya pengetahuan untuk mengambil keputusan yg tepat bagi hidupnya. Termasuk
mengambil keputusan saat dipengaruhi oleh lingkungan yg buruk. Ketika remaja
menuntut otonomi, orangf tua yang bijaksana akan melepaskan kendali namun tetap
mengawasi dan membingbing remaja untuk mengambil keputusan yng masuk akal.
Selain narkoba, prilaku menympang lain yang mengancam emaja adalah seks
bebas. Pada 2009, Bada Pemberdayaan Perempan dan Keluarga Berencana (BPPKB)
Jawa Barat melakukan Survei di 6 kota di Jawa Barat. Hasil yg di peroleh
mengungkapkan, 29% rmaja pernah melakukan seks pra nikah. Sedang berdasarkan
laporan Komnas Anak pada tahn 2007 jumlah remaja yg sudah tidak perawan tercatat 62,7% Menurut Sekretaris BPPKB Jabar,
Suryadi Salah satu penyabab seks bebas dikalangan remaja adalah beredarnya
media media pornograpi yg mmudah di akses remaja.
Sementara itu, hasil Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yg
di rilis awal Mei 2010 menyebutkan, sebanyak 97% siswa SMP dan SMA Pernah
menonton atau mengakses situs prnografi.
Menurut Menteri Penerangan Tifatul
Sembiring, damfak mengakses situs porno sebanyak 92,7% responden siswa menengah
mengikuti pernah melakukan aktivitas yang mengarah ke aktifitas berupa ciuman,
bercumbu dan seks oral. Sebanyak 62% dari 4.500 responden tersebut mengaku
pernah melakukan hubungan badan dan sisanya 21,2% yang merupakan siswi SMA
pernah melakukan pengguguran kandungan.
Tentu tak bisa di bayangkan bagaimana wajah Jawa Barat dan Indonesia ke
depan jika kondisi miris ini di biarkan. Terlebih secara statistik, remaja
Jawa Barat merupakan salah satu sumber
daya potensial karena memiliki jumlah yang cukup besar. Dari hasil Surve Sosial
Ekonomi Daerah (Suseda) tahun 2007 jumlah remaja usia 10-24 adalah 11.363.275
dari 41.483.729 penduduk yang ada di Jawa Barat atau 27,39%
(prov.bkkbn.go.id/jabar). Sedangkan dalam sekala nasional, jumlah populasi
remaja lebih kurang 20% dari populasi penduduk indonesia
Sloty Casino - Mapyro
BalasHapusThe 서울특별 출장샵 sloty 이천 출장안마 casino, with its distinctive 밀양 출장샵 symbols, is part of the 사천 출장안마 Gambling Industry and is 당진 출장마사지 used as a medium to strong gambling network in Asia.