Senin, 06 Juni 2016

Artikel



REMAJA DI SIMPANG JALAN

   Derasnya arus informasi di zaman modern ternyata tidak hanya memberi dampak positif berupa luasnya pengetahu-an, tetapi juga menimbulkan masalah berupa mundurnya moral di kalangan generasi muda.
  Dewasa ini,kasus narkoba dan obat-obatan berbahaya lain, kasusnya semakin meningkat. Terhitung sejak 2004- Maret 2009, tercatat ada 101.016 kasus di Mabes POLRI (Kompas.com, 2 juni 2009).
  Di wilayah Jawa Barat, pada 2007 terungkapada 1.270 kasus. Selang setahun, angka ini naik sebesar 170% menjadi 3.463 kasus (Pikiran Rakyat, 21 Desember 2009). Bandung sebagai kota besar yang terbuka terhadap berbagai pengaruh gaya hidup dan informasi, berpotensi menjadi salah satu wilayah dengan kasus penyalahgunaan narkoba.
  Kebanyakan pengguna narkoba adalah generasi muda. Terbukti, 40% koban narkoba di bandung adalah pelajar. Ada banyak hal yg menyebabkan remaja mudah terperosok kedalam penyalahgunaan narkotika. Di antaranya adalah pikiran remaja masih labil kaerna masih masa pencarian jati diri. Ini menuntut remaja untuk mencari apa yang unik dari dirinya sekaligus timbul keinginan besar untuk di terima oleh lingkungan di luar lingkungan keluarga. Walhasil, mereka menjadi mudah ikut apa kata teman-temannya.
  Selain itu, pda masa peralihan ada tuntutan dari dalam diri remaja untuk menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, namun disisi lain ada  aturan orangtua yang harus di patuhi. Artinya, di satu sisi merka ingin melepaskan diri dari aturan, disisi lain merka sadar bahwa mereka masih tergantung kepada orangtua.
  Umumnya remaja masih belum ppunya pengetahuan untuk mengambil  keputusan yg tepat bagi hidupnya. Termasuk mengambil keputusan saat dipengaruhi oleh lingkungan yg buruk. Ketika remaja menuntut otonomi, orangf tua yang bijaksana akan melepaskan kendali namun tetap mengawasi dan membingbing remaja untuk mengambil keputusan yng masuk akal.
  Selain narkoba, prilaku menympang lain yang mengancam emaja adalah seks bebas. Pada 2009, Bada Pemberdayaan Perempan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Barat melakukan Survei di 6 kota di Jawa Barat. Hasil yg di peroleh mengungkapkan, 29% rmaja pernah melakukan seks pra nikah. Sedang berdasarkan laporan Komnas Anak pada tahn 2007 jumlah remaja yg sudah tidak perawan  tercatat 62,7% Menurut Sekretaris BPPKB Jabar, Suryadi Salah satu penyabab seks bebas dikalangan remaja adalah beredarnya media media pornograpi yg mmudah di akses remaja.
  Sementara itu, hasil Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yg di rilis awal Mei 2010 menyebutkan, sebanyak 97% siswa SMP dan SMA Pernah menonton atau mengakses situs prnografi.
Menurut Menteri Penerangan Tifatul Sembiring, damfak mengakses situs porno sebanyak 92,7% responden siswa menengah mengikuti pernah melakukan aktivitas yang mengarah ke aktifitas berupa ciuman, bercumbu dan seks oral. Sebanyak 62% dari 4.500 responden tersebut mengaku pernah melakukan hubungan badan dan sisanya 21,2% yang merupakan siswi SMA pernah melakukan pengguguran kandungan.
  Tentu tak bisa di bayangkan bagaimana wajah Jawa Barat dan Indonesia ke depan jika kondisi miris ini di biarkan. Terlebih secara statistik, remaja
Jawa Barat merupakan salah satu sumber daya potensial karena memiliki jumlah yang cukup besar. Dari hasil Surve Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) tahun 2007 jumlah remaja usia 10-24 adalah 11.363.275 dari 41.483.729 penduduk yang ada di Jawa Barat atau 27,39% (prov.bkkbn.go.id/jabar). Sedangkan dalam sekala nasional, jumlah populasi remaja lebih kurang 20% dari populasi penduduk indonesia  
 
 





1 komentar:

  1. Sloty Casino - Mapyro
    The 서울특별 출장샵 sloty 이천 출장안마 casino, with its distinctive 밀양 출장샵 symbols, is part of the 사천 출장안마 Gambling Industry and is 당진 출장마사지 used as a medium to strong gambling network in Asia.

    BalasHapus